MeridianDan Titik Akupuntur - ID:5c127b3aec79b.
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang bersifat zoonosis (menular ke manusia). Lebih dari 55.000 kasus rabies pada manusia dilaporkan setiap tahun di dunia (Rupprecht et al., 2001; Wilde et al., 2008; Bourhy et al., 2008). Rabies disebabkan oleh virus rabies, dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae (OIE,
Jakarta - Merawat hewan peliharaan memberikan keuntungan tersendiri bagi kondisi psikologis seseorang, tetapi Anda juga perlu mewaspadai risiko kesehatan yang mungkin dapat ditularkan oleh hewan peliharaan dilansir mnn, Selasa 11/9/12 ada banyak sekali risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan atau kontak dengan kotoran hewan peliharaan, diantaranya sebagai berikut1. Penyakit Lyme Penyakit Lyme adalah infeksi ganas yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis dan meningitis. Kondisi ini disebabkan oleh gigitan kutu yang biasanya hidup pada hewan seperti tikus, burung dan kutu disertai ruam merah kecil di kulit dan tidak sakit sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Ruam tersebut dapat berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang Psittacosis Demam burungPsittacosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia psittaci, jenis bakteri yang ditemukan dalam kotoran burung yang menyebar ke manusia. Infeksi pada burung seringkali tidak menunjukkan manusia, gejala infeksi psittacosis termasuk batuk disertai dahak yang berdarah, batuk kering, kelelahan, demam dan menggigil, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan sesak Demam kucingPenyakit ini disebabkan oleh infeksi ringan pada luka bekas cakaran atau gigitan kucing oleh bakteri Bartonella henselae. Gejala meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang dan Penyakit pesPenyakit pes disebabkan oleh gigitan kutu yang banyak ditemukan pada kucing, tikus rumah dan hewan pengerat lainnya. Gejala penyakit ini adalah seperti demam, anoreksia, lesu dan pembengkakan kelenjar getah Demam QDemam Q disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii, yaitu organisme yang ditemukan dalam urin, susu dan kotoran dari hewan yang terinfeksi, yang biasanya terjadi pada sapi, kambing, domba atau hewan peliharaan rumah tersebut sangat kuat dan tahan terhadap panas dan disinfektan yang umum, sehingga mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama di lingkungan. Infeksi terjadi pada manusia jika bekteri terhirup, tergigit kutu dari hewan peliharaan atau mengonsumsi produk susu yang tidak Penyakit anjing gila rabiesRabies adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan terinfeksi dari hewan. Kebanyakan kasus rabies yang dilaporkan terjadi akibat gigitan anjing, rakun, kelelawar, dan rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit di otak bahkan kematian. Gejala awal rabies pada manusia mirip dengan banyak penyakit lain, termasuk demam, sakit kepala, dan kelemahan umum atau beberapa lama, gejala penyakit akan berkembang seperti insomnia, kecemasan, kebingungan, kelumpuhan ringan, eksitasi, halusinasi, agitasi, air liur berlimpah, kesulitan menelan, dan kejang. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies untuk mencegah penularan virus melalui CampylobacteriosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Campylobacter yang biasanya terjadi karena makan daging unggas yang masih mentah atau kurang matang atau dari kontaminasi silang dari makanan ditandai dengan diare yang akan sembuh dengan cepat, tetapi jika terjadi infeksi maka kondisi akan bertambah berat. Manusia juga dapat menderita penyakit ini jika melakukan kontak dengan tinja anjing atau kucing yang LeptospirosisLeptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan karena kontak atau minum air yang terkontaminasi bakteri. Pada manusia, gejala penyakit Leptospirosis adalah demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri, muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan tidak diobati, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan fungsi hati, meningitis, gangguan pernapasan dan SalmonellosisParasit Salmonella tidak hanya dapat menyerang manusia melalui kontaminasi wabah dan makan telur mentah saja, tetapi juga dapat ditularkan jika melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang telah orang yang terinfeksi Salmonella akan mengembangkan diare, demam dan kram perut dalam waktu 12 sampai 72 jam setelah infeksi. Hewan yang menularkan penyakit ini ke manusia contohnya ayam, bebek, anjing, kucing, burung dan kuda juga reptil seperti kadal, ular, dan ToksoplasmosisToxoplasma gondii adalah protozoa yang paling sering menginfeksi kucing, tetapi juga dapat ditemukan pada hewan berdarah panas lainnya. Manusia dapat tertular bakteri ini melalui kontak dengan kotoran kucing, atau dengan memakan daging setengah matang atau sayuran yang tidak dicerna, T. gondii dapat menyerang jaringan otak dan otot, dan berada di dalam kista yang tahan terhadap serangan sistem kekebalan tubuh. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya melalui plasenta dan dapat menciptakan komplikasi yang KurapKurap merupakan infeksi jamur yang membentuk ruam seperti cincin pada kulit atau botak di kulit kepala. Hal ini ditularkan dengan mudah dari hewan peliharaan kepada orang-orang, dan dari orang ke orang akibat kontak langsung dengan hewan yang Infeksi cacing gelangCacing gelang disebarkan oleh kotoran hewan peliharaan dalam bentuk telur ookista yang dapat bertahan hidup dalam tanah selama bertahun-tahun. Jika manusia tidak sengaja makan ookista, cacing kecil akan menetas dalam usus dan bergerak ke seluruh tubuhLarva juga dapat langsung masuk melalui kulit. Gejala infeksi cacing gelang adalah meliputi demam, batuk, asma, atau pneumonia. Sayangnya, cacing gelang juga dapat masuk ke mata dan menyebabkan kebutaan akibat penyakit toxocariasis Infeksi cacing pitaKebanyakan manusia yang menderita infeksi cacing pita adalah karena makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi, terutama daging babi dan daging sapi. Cacing pita dari kucing dan anjing peliharaan juga dapat menyebabkan infeksi jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi larva cacing usus manusia, larva tersebut akan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Sebuah cacing pita dapat tumbuh lebih dari 12 kaki dan dapat hidup selama bertahun-tahun dalam tubuh Infeksi cacing tambangCacing tambang adalah parasit usus yang biasanya ditemukan pada anjing dan kucing. Telur atau larva cacing tambang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan melalui tinja. Manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan tinja hewan yang terinfeksi ketika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang cacing tambang dapat menyebabkan infeksi kulit yang menyakitkan dan gatal atau gejala sakit perut. ir/ir
PenyakitMulut dan Kuku (PMK) menyerang 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur pada beberapa waktu lalu - Halaman all. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur pada beberapa waktu lalu - Halaman all. Kamis, 12 Mei 2022; Cari. Network. Tribunnews.com;
Paralisis adalah kondisi lumpuh karena gangguan pada saraf yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh. Paralisis membuat anggota tubuh tidak bisa digerakkan. Kondisi ini paling sering dialami oleh penderita stroke atau orang yang mengalami cedera saraf tulang belakang. Paralisis berdampak besar pada hidup karena bisa membuat disabilitas dalam kehidupan sehari-hari. Kelumpuhan akibat paralisis bisa terjadi pada salah satu area tubuh dan bisa juga terjadi secara menyeluruh. Keadaan ini juga bisa terjadi secara mendadak atau perlahan-lahan dan menyebar. Ragam Gejala Paralisis Gejala umum dari paralisis adalah hilangnya kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh. Selaian itu, beberapa gejala lainnya yang mungkin timbul akibat paralisis adalah Kaku otot disertai kedutan Nyeri dan kesemutan Mati rasa Lemas dan lunglai pada otot Kesulitan bicara dan menelan Kesulitan bernapas Gejala-gejala paralisis di atas bisa muncul secara bertahap atau tiba-tiba. Manifestasi paralisis juga berbeda-beda, contohnya Hanya terjadi wajah paralisis facialis Hanya terjadi di salah satu sisi tubuh hemiplegia Terjadi di kedua tangan dan tungkai tetraplegia atau quadriplegia Terjadi di kedua tungkai paraplegia Perbedaan wujud paralisisi ini biasanya bisa menentukan penyebab dan lokasi kerusakan saraf yang terjadi. Kenali P enyebab Paralisis Meski otot tubuh yang terkena imbasnya, bukan berarti paralisis disebabkan oleh masalah pada otot. Umumnya, kelumpuhan ini terjadi karena kelainan saraf motorik atau saraf tulang belakang yang membawa pesan gerakan dari otak. Ada beberapa faktor penyebab paralisis. Masing-masing faktor bisa memiliki gejala yang berbeda dengan satu sama lain. Berikut adalah penjelasannya i. Stroke Paralisis merupakan salah satu gejala yang terjadi pada stroke. Biasanya, kelumpuhan terjadi di salah satu sisi wajah dan badan. Kelumpuhan ini bisa merata pada salah satu sisi badan atau hanya pada sebagian area di satu sisi badan. Kelumpuhan juga bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama jika yang terjadi adalah stroke perdarahan. 2. Bell’south palsy Bell’s palsy juga dapat menyebabkan kelumpuhan salah satu sisi wajah secara tiba-tiba, tapi yang kali ini disebabkan oleh gangguan saraf tepi wajah. Gejala penyakit Bong’south palsy pada masing-masing orang bisa berbeda, ada yang hanya berupa kelemahan otot ringan dan ada pula yang berupa total paralisis pada satu sisi wajah. 3. Multiple sclerosis Paralisis yang disebabkan multiple sclerosis biasanya terjadi secara bertahap. Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala seperti gangguan penglihatan, nyeri atau kesemutan, hingga perlahan-lahan berlanjut menjadi paralisis pada bagian wajah, lengan, dan kaki. 4. Cedera Benturan atau trauma pada kepala yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak dapat menyebabkan paralisis. Selain itu, cedera pada saraf tulang belakang juga bisa menyebabkan paralisis. five. Penyakit motor neuron Paralisis akibat penyakit saraf motorik termasuk langka. Penyakit ini diduga disebabkan oleh gangguan autoimun yang dapat menimbulkan kelumpuhan bertahap yang semakin lama akan semakin parah pada lengan dan kaki. 6. Tumor otak Paralisis yang terjadi secara bertahap di satu bagian sisi tubuh dapat disebabkan oleh tumor otak. Gejala yang timbul selain paralisis bisa berupa sakit kepala, kejang, muntah, kesulitan bicara, sulit menelan, dan gangguan psikologis. Munculnya gejala pada tumor otak tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran tumor. 7. Sindrom Guillain-Barré Sindrom Guillain-Barré adalah penyakit autoimun yang awalnya dapat menyebabkan paralisis pada kedua kaki. Kelumpuhan ini kemudian bisa menyebar ke bagian atas tubuh secara bertahap dalam hitungan hari atau minggu. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan yang bisa berakibat fatal. viii. Sleep paralysis Kelumpuhan sementara saat mulai akan tertidur atau ketika bangun tidur disebut juga dengan slumber paralysis. Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah ketindihan. Selain paralisis, orang yang mengalami ketindihan juga dapat mengalami halusinasi. Selain itu, ada juga beberapa kondisi yang dapat menyebabkan paralisis, yaitu sindrom pascapolio yang terjadi bertahun-tahun setelah terserang polio, cerebral palsy yang terjadi karena cacat bawaan lahir, botulisme yang disebabkan oleh keracunan makanan. Cara Mengobati Paralisis Diagnosis dilakukan berdasarkan penelusuran riwayat gejala yang dirasakan penderita. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes refleks, MRI, CT scan, tes darah, dan pemeriksaan hantaran listrik saraf. Setelah penyebab paralisis diketahui, barulah paralisis akan diobati. Selain pengobatan berdasarkan penyebabnya, ada juga beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu penderita paralisis, di antaranya Penggunaan alat bantu, seperti kursi roda, untuk membantu aktivitas atau mobilitas sehari-hari Fisioterapi, yang bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan dan massa otot Terapi okupasi, untuk membantu pasien menyesuaikan kondisi tubuhnya dengan kegiatan sehari-hari Obat-obatan resep dokter, untuk mengurangi kejang, kaku, dan nyeri otot yang terjadi akibat paralisis Apa pun penyebabnya, paralisis adalah kondisi yang tidak bisa dianggap enteng karena bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, jika terdapat tanda dan gejala yang mengarah ke paralisis, segeralah periksakan ke dokter.
Anemia dapat terjadi pada kasus infestasi caplak yang hebat, karena caplak merupakan penghisap darah yang ganas. Seekor caplak Rhipicephalus sanguineus betina dapat menghisap 1-2 mililiter darah selama berada pada tubuh inangnya. Selain itu anemia juga dapat terjadi akibat adanya parasit darah yang ditularkan melalui gigitan caplak.
Halodoc, Jakarta – Mengonsumsi berbagai daging hewan memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Misalnya, memenuhi kebutuhan asupan nutrisi mulai dari protein, lemak, vitamin, hingga karbohidrat. Selain dikonsumsi, hewan-hewan tertentu juga bisa dijadikan peliharaan yang punya banyak manfaat, sebab kegiatan ini bisa mengusir rasa sepi, stres, bahkan bisa meningkatkan kesehatan tubuh. Meskipun begitu, ada kalanya hewan-hewan ini bisa menimbulkan sederet masalah bagi tubuh. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan dari hewan. Nah, berikut penjelasannya 1. Rabies Kata ahli, penyakit ini disebabkan oleh virus lyssaviruses yang ditularkan ke manusia dari hewan yang telah terjangkit penyakit ini. Cara penularan penyakit ini bisa melalui air liur yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan. Enggak cuma itu, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui cakaran jika sebelumnya hewan rabies tersebut menjilati kuku-kukunya. Selain itu, dalam beberapa kasus, ada juga seseorang yang terjangkit rabies karena luka ditubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi rabies. Nah, ketika seseorang sudah terjangkit rabies, penyakit ini pun bisa menular dari manusia ke manusia. Namun, hingga saat ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ. Baca juga Timnas Inggris Divaksin Rabies, Inilah yang Perlu Diketahui Sama halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, waktu virus rabies untuk berinkubasi sangat bervariasi. Namun, menurut ahli virus ini biasanya bisa berinkubasi antara dua minggu sampai tiga bulan. Nah, setelah masuk ke dalam tubuh lewat gigitan hewan yang terinfeksi, virus ini akan berkembang biak di dalam tubuh yang diinanginya. Tahap berikutnya, virus akan menuju ujung saraf dan berlanjut ke saraf tulang belakang, hingga otak dengan pengembangbiakkan yang terjadi sangat cepat. Enggak berhenti sampai di situ, virus ini pun bisa menyebar ke paru-paru, ginjal, hati, kelenjar air liur, dan organ-organ lainnya. 2. Herpes B Menurut para ahli penyakit menular mengatakan, virus herpes B ini bisa ditularkan melalui air liur dari kera atau monyet. Kamu harus waspada, sebab virus ini berpotensi mematikan. Kata ahli, herpes B bisa menyebabkan ensefalitis perdangan otak yang perkembangan penyakitnya sulit ditebak. Oleh sebab itu, diagnosis dan pengobatan yang cepat dan efektif adalah kunci utama dalam menangani kondisi ini. Untungnya, menurut ahli dari Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Tennessee, AS, kasus herpes B yang ditularkan pada manusia ini masih cukup jarang. 3. Toksoplasma Bukan cuma rabies saja, kata ahli kucing juga bisa menularkan penyakit toksoplasmosis. Menurut ahli di atas, toksoplasma dapat terpapar pada manusia jika mereka melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Bagi kamu yang sedang mengandung, sebaik perlu berhati-hati terhadap penyakit ini. Pasalnya, para ahli sangat khawatir virus ini dapat menyebar dari ibu ke janin. Gawatnya, toksoplasma sangat potensial menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kecacatan pada bayi, bahkan kematian bayi dalam kandungan. Yang perlu diketahui, toksoplasma berat bisa menimbulkan kerusakan pada mata, otak, dan organ lainnya. Baca juga Bukan Tokso, Pelihara Anjing Waspada Compylobacter 4. Lyme Penyakit yang satu ini merupakan kondisi berupa infeksi ganas yang menyerang sistem imun. Enggak cuma itu, penyakit lyme juga bisa menyebabkan ensefalitis, meningitis, dan kelumpuhan. Kata ahli, lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti burung, rusa, dan tikus. Nah, karena gigitan dari kutu yang disertai ruam merah kecil di kulit tak terasa sakit, banyak orang tak menyadari bila telah tergigit kutu tersebut. Ruam ini bisa berkurang atau hilang dalam waktu 1-2 minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak. 5. Salmonellosis Penyakit yang ditularkan dari hewan ini enggak cuma menyerang manusia melalui kontaminasi wabah dan makan telur mentah saja. Salmonellosis juga bisa ditularkan melalui kotoran dengan hewan peliharaan yang telah terinfeksi. Kata ahli, seseorang yang terserang salmonella biasanya akan mengalami diare, demam, dan kram perut dalam waktu 12 sampai 72 jam setelah terinfeksi. Lalu, hewan apa saja sih yang bisa menularkan penyakit ini? Kata para pakar, bebek, burung, anjing, ayam, kuda, kadal, ular, dan kura-kura bisa saja menularkan penyakit ini pada tubuh manusia. Baca juga 4 Tips Memelihara Hewan Peliharaan Untuk Anak Nah, bagi kamu yang ingin tahu mengenai seputar penyakit di atas, bisa kok bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
wTXEyj.